🃏 Resensi Novel Jakarta Sebelum Pagi

KomentarArtikel : Jakarta Sebelum Pagi adalah Jakarta Sebelum Realita. Komentar Artikel : Jakarta Sebelum Pagi adalah Jakarta Sebelum Realita Resensi Buku Jakarta Sebelum Pagi Karya Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie 20 Agustus 2021 17:00 Diperbarui: 20 Agustus 2021 17:03 4156 1. Identitas Buku: KEMBALI KE ARTIKEL. JakartaSebelum Pagi merupakan karya ketiga kak Ziggy yang kubaca, setelah terlebih dahulu menamatkan Di Tanah Lada dan Semua Ikan di Langit. Seperti biasa, gaya bercerita khas kak Ziggy yang membumbui setiap kalimat dalam novel ini, sekali lagi sukses menghipnotisku sebagai pembaca, membuat aku makin tertarik untuk terus mengulik karya-karyanya yang lain. BeliNovel Jakarta Sebelum Pagi Harga Promo & Terbaru April 2022 - Dapatkan Harga Novel Jakarta Sebelum Pagi Termurah Di Blibli! Promo & Diskon Murah ⚡100% Original 15 Hari Retur ⌛ Pengiriman Cepat Gratis Ongkir . Jakarta Sebelum Pagi Kisah yang Dilubangi Ketidaksempurnaan Judul Jakarta Sebelum Pagi Penulis Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Ginger Elyse Shelley/Zee Tebal 270 halaman Penerbit Grasindo Genre Romance Tahun terbit 2016 ISBN 978-602-375-484-7 Sinoć, kad se vratih iz topla hamama, Prođoh pokraj baĆĄte staroga imama; Kad tamo, u baĆĄti, u hladu jasmina, S ibrikom u ruci stajaĆĄe Emina. -Emina, Aleksa Ć antić- *** Kisah ini bercerita tentang Emina, gadis yang mendapatkan namanya dari sebuah puisi itu cuplikannya diatas, dia, ya, bisa dibilang, aneh, suka ngomongin babi-karena pengaruh buku yang ia baca Animal Farm-, dan kadang-kadang suka ngelantur, kepo pula. Gadis yang hidup diantara para jompo yang berjiwa muda. *** Dimulai dari kisahnya yang mendadak curhat ke Nissa, kawan seperkantoran sekaligus yan pi -kulit dim sum yang dibuat dari daging babi yang dipukul-pukul- -sejenis panggilan sayang dari Emina untuk Nissa- kesayangannya tentang asal muasal namanya yang ternyata berasal dari judul puisi tentang mbak-mbak yang rambutnya wangi bunga hyacinth, bukan dari merek kosmetik. Juga tentang karangan bunga yang dikirimkan padanya menggunakan balon perak ke balkon apartemennya, dan kesemua bunga itu adalah bunga dari puisi Emina, dan di salah satu batang bunga hyacinth itu, terukir namanya, Emina’. Dan kekepoannya yang teramat sangat membawanya masuk ke dalam toko bunga -juga sebagai kafe- di sebrang apartemennya. Membuatnya bertembung dengan Suki, gadis kecil yang dewasa dan pintar tapi bermuka masam, yang diam-diam telah memerhatikannya. Belakangan ini dalam karangan bunganya terselip sebuah surat. Kekepoannya jugalah yang membuat dia mengumpulkan keberanian yang enggak seberapa untuk mencoba mengetuk pintu apartemen tetangga, pintu sang stalker, ketukannya yang pelan, dengan tak disangka, malah membuat sang stalker terkena panic attack. Ah, bukan, bukan karena Emina jelek ataupun suaranya seperti kodok. Dia memunyai Ligyropobhia. Dan Haphephobia. Sejak kejadian itu, Emina dan Abel-si stalker-, menjadi lebih dekat. Bersama mereka berusaha memecahkan misteri dibalik pengirim surat -yang rupanya tidak ditulis Abel-, menjajaki tempat-tempat kenangan yang terlupakan oleh waktu dalam surat pada dini hari, dan, ah, cinta tumbuh disini. Pencariannya terhadap penulis surat membawanya menuju sebuah fakta, dan membeberkan cerita kasih yang tak bisa dipersatukan karena ketidaksempurnaan. *** Pada buku kali ini kak Ziggy melakukan perombakan besar dalam hal gaya penulisan, dari yang biasanya serius, sekarang pembawaannya lebih jenaka dengan perpaduan dari bumbu-bumbu khas Ziggy’. Dengan masih mempertahankan ciri khas darinya, dengan luwes ia memberi pengetahuan dalam permainan ’nama’ tokoh-tokohnya. Ia juga memberi kita pengetahuan dalam seluruh kisahnya, pengajaran dan terkadang juga renungan. “Haphephobia. Nama fobia terhadap sentuhan itu haphepobhia. Dan, fobia suara itu namanya .... ” aku mengintip layar ponselku sekali lagi, dan mencoba membaca nama penyakit itu dengan benar. “Ligyrophobia” -Hal 172- Walaupun sebenarnya ini adalah novel dengan genre romance, namun saya sebagai bukan penikmat novel romance merasa nyaman membacanya karena novel ini tidak seperti romance yang ada di luaran sana. Novel ini lebih banyak terfokus pada keberadaan komedinya, namun, ketika pada scene yang tepat, Ziggy sepertinya benar-benar mengerahkan segala kemampuannya untuk membuat pembacanya tersipu dan cengar-cengir sendiri, walaupun adegan itu segera dikacaukan oleh Emina sendiri. “Kamu nggak takut lagi?” tanyaku pelan, berusaha nggak terlalu girang. “Masih,” gumamnya, masih berkonsentrasi pada acara jabat jari raksasa dan kurcaci di atas bangku taman. “Tapi, yang lebih menakutkan dari apapun yang kita lakukan adalah kalau kita terus-terusan merasa takut.” “Ya. Tapi kamu harus takut Allah” Ucapanku membuat dia melepaskan tanganku, tapi Abel tertawa keras mendengarnya. -Hal 135 & 136- Saya rasa, ada beberapa kekurangan dalam novel ini, yang pertama penggunaan bahasa yang agak terbelit-belit membuat pembaca yang tidak terbiasa dengan gaya bahasa Ziggy akan kesulitan membaca. Kemudian, penggunaan kalimat kalimat dalam bahasa Inggris yang membuat pembaca sedikit kesulitan, menimbang banyaknya kalimat yang menggunakan bahasa Inggris. Dan yang terakhir adalah penokohan dari Abel yang dirasa kurang greget’ padahal ia adalah tokoh yang memberi andil cukup besar dalam cerita ini, dan juga penggambaran tokoh Abel yang kurang mendetail sehingga menyulitkan membaca untuk berimajinasi mengenai sosok Abel. Terlepas dari semua kekurangan, novel ini layak dibaca menimbang banyaknya pelajaran dan pengetahuan yang dapat kita ambil dari buku ini. Dan dapat saya pastikan pembaca akan terhibur dengan gaya bahasa Ziggy dalam novel ini. “Jam tiga dini hari, sweter, dan jalanan yang gelap dan sepi 
. Ada peta, petunjuk; dan Jakarta menjadi tempat yang belum pernah kami datangi sebelumnya.” Mawar, hyacinth biru, dan melati. Dibawa balon perak, tiga bunga ini diantar setiap hari ke balkon apartemen Emina. Tanpa pengirim, tanpa pesan; hanya kemungkinan adanya stalker mencurigakan yang tahu alamat tempat tinggalnya. Ketika—tanpa rasa takut—Emina mencoba menelusuri jejak sang stalker, pencariannya mengantarkan dirinya kepada gadis kecil misterius di toko bunga, kamar apartemen sebelah tanpa suara, dan setumpuk surat cinta berisi kisah yang terlewat di hadapan bangunan-bangunan tua Kota Jakarta. Cover Novel – Dok. Pribadi Paperback, 280 pages Published May 2016 by Gramedia Widiasarana Indonesia ISBN13 9786023754847 Rating ⭐⭐⭐⭐ –STYLE– Cover apik. Tapi yang lebih menarik emang judulnya. Setelah membaca blurbnya saya tahu kenapa diberi judul Jakarta Sebelum Pagi, cerita di dalamnya akan bersettingkan Jakarta dan midnight. Unik dan sangat cerdas. Pun karena penulis memilih penyakit sentuhanfobia dan suarafobia untuk Abel. Karena dengan itu midnight excursion mereka berdua Emina dan Abel akan terjadi. “Saya pernah melewati masa-masa ketik takut pada suara saya sendiri.”—hlm. 132 Ketika meneliti covernya, pasti akan menemukan label kuning bertuliskan PENULIS PEMENANG SAYEMBARA DKJ 2014, yup Ziggy Z memang menjadi juara II dalam sayembara tersebut dengan judul Di Tanah Lada oleh sebab itu akan sangat terasa perbedaan gaya bahasa novel biasa dan yang menang lomba. “Krisis lahan di Ibu Kota, sepertinya, mempersempit jarak antar tempat tinggal; meskipun nggak berarti mendekatkan penghuninya.”—hlm. 13 –SETTING– Di JSP ini bahasa yang dipakai cukup tinggi berat, njlimet, banyak fast move jadi terkadang harus baca ulang lagi, tapi tetap saja keren abis dengan banyak majas dan pembawaan yang lancar bahkan terkesan blak-blakan. Sama sekali bukan sesuatu yang buruk atau menyinggung, penulis menggunakan POV 1 yang blak-blakan untuk membangun karakter Emina. “Kamu selalu membicarakan hal yang aneh, dan cara bicara kamu aneh. Tapi, karena kamu bicara, saya jadi berani bicara.”—hlm. 130 Bunga Hyacinth source google –PLOT– Emina perempuan seperempat abad yang memiliki sedikit teman karena ia termasuk orang yang sinting dan selalu menyamakan orang-orang dengan babi. Tapi semua teman yang ia miliki adalah best friends yang ia sayang. Sedikit tapi sangat dekat. Sayangnya frekuensi kata babi yang muncul di novel ini kadang bikin bikin jengah tapi juga penasaran kenapa sih penulis ini ngomongin babi mulu? Selain itu topik pembicaraan lain yang frekuensinya cukup tinggi adalah topik Komunikasi Alternatif. Kehidupan Emina dipenuhi oleh orang-orang yang sering menggunakan komunikasi alternatif itu kata Emina, seperti kakek Emina dengan komunikasi alternatifnya yaitu berdehem, Abel dengan teka-teki dan perhatian setara stalker, dan Suki—anak 12 tahun yang terasa seperti orang dewasa—yang bijak. Komunikasi itu kadang membuat humornya tambah asik apalagi tiap kali pembaca dibikin drop, di akhir bab akan dibuat kubangan’ berisi humor yang aseli bikin emosi balik lagi. “Kecoa’s favorite music is screamo. Screamo people who saw them flying.”—hlm. 39 “Kami berdua menangis di dapur. Dan, bukan karena ada kecoa terbang.”—hlm. 240 –SIMILAR– Jakarta Sebelum Pagi adalah karya kedua dari Ziggy Z yang saya baca. Sebelumnya ada Dear Miss Tuddels yang saya baca satu tahun lalu dengan nama pena Ginger Elyse Shelley. Ntah kenapa ia memakai nama asli dan pena padahal biasanya jika penulis mempunyai lebih dari satu nama maka itu dikhususkan untuk tiap genre. Sedangkan JSP dan DMT ini masih terkesan mirip genrenya. Sama-sama misteri dan sepertinya hampir seluruh karyanya ada unsur misteri. Mungkinkah karena perbedaan setting jadi napen-nya kayak orang luar negeri? Karena ketenarannya tersebut saya pun bertanya-tanya apakah novel ini juga berunsur sama? Stalker, gadis kecil misterius di toko bunga, apartemen sebelah tanpa suara, surat-surat tanpa identitas jelas, dan kota-kota tua di Jakarta. “He sounds sweet meskipun nggak tahu batasan yang memisahkan sweet dan creepy.”—hlm. 246 –EVENTS– Setelah bertanya-tanya tentang siapa pengirim surat-surat itu dan apa alasannya, saya kembali bertanya-tanya sebenarnya apa yang pernah terjadi pada diri tokoh utama jaman dulu? Rahasia apa lagi yang akan membuat twist luar biasa? Selain cerita yang penuh teka-teki, budaya Jepang juga cukup kental di sini. Terutama rutinitas minum teh dengan segala aturannya. “Meskipun banyak etikanya, tujuan dari upacara minum teh adalah untuk mendekatkan penyaji dan tamunya. Dan, yang harus diperhatikan penyaji bukan keteraturan, tapi kenyamanan tamu.”—hlm. 102 –KEUNIKAN– Setiap surat misterius yang Emina baca sering menunjukkan sebuah lokasi tua di Jakarta. Seperti Nillmij, Noordwijk, Planetarium Jakarta jaman dulu, Jembatan Intan, Museum Taman Prasa, dan lainnya. Kemudian, dari surat berisi lokasi itu diadakanlah midnight excursion. Surat-surat itulah yang membawa mereka ke titik-titik bersejarah kota Jakarta dan merupakan bentuk konkret dari kata huĂŁngrĂșgĂ©shĂŹ perasaan yang didapat ketika mengenang kisah-kisah lama yang kita lalui bersama seseorang yang kini menjauh dari kehidupan kita. “Cara hidup manusia tidak tergantung pada waktu. Mungkin yang memengaruhi cara hidup mereka adalah diri mereka sendiri.”—hlm. 213 Nillmij source google –CHARACTER– Bagi saya, selain karakater Emina yang unik—sering ngomong babi, ceplas-ceplos, berani—ada karakter si stalker yang sama kuatnya. Hal ini sangat berhasil menambah misteri novel berkaver putih ini. “Dia memang freaky. Everything up to here is freaky. Tapi all gestures—grand or mediocre—akan selalu kelihatan freaky kalau dilakukan orang yang nggak kita suka, kan?”—hlm. 150 “Tapi, kenapa?” “BECAUSE HE’S CUTE.”—hlm. 152 Berkali-kali film Doctor Who disebut dalam novel ini. Hal ini membuat saya jadi mencari tahu tentang film itu dan ternyataaa
 gile. Dari info yang saya dapat Doctor Who ceritanya keren. Pengen deh nonton. Soalnya cocok banget buat yang suka misteri dan sci-fi. Serial ini menceritakan petualangan seorang Time Lord—sesosok alien humanoid penjelajah waktu yang dikenal sebagai Doctor. Ia mengeksplorasi alam semesta dengan TARDIS’, sebuah pesawat luar angkasa penjelajah waktu yang berkesadaran. “Orang yang bisa mencintai orang lain karena esensinya, hal paling dasar yang membuat orang itu dirinya’.”—hlm. 249 FAVORIT SAYA WAKTU ABEL GOMBAAAAAAL!!! Di atas sudah saya katakan, kan kalau Abel menderita fobia aneh karena suatu tragedi? Nah karena fobianya itu ia pun jadi penutup, pendiam, malah kalau lagi sama Emina, ia terasa seperti anak kecil dan orang tuanya. Tapi siapa sangka kalau gitu-gitu Abel juga bisa gombal lho!! Serius saya senyum-senyum gak jelas terus ngakak waktu baca. “I’d love to do more things with you. It’d be fun.“—hlm. 267 Menariknya lagi dari novel ini juga disisipi informasi bahasa prancis, contohnya kata ini nih. “Les avions en papier.” pesawat kertas Kalau orang yang nggak tahu pasti baca kalimat biasa aja, ternyata begini bacanya “Lezavyongzongpapye.” Dari sini saya punya asumsi, jangan-jangan nama penulis juga dari bahsa prancis?😧 Iyakah?? Oh ya, di novel ini juga ada ilustrasi-ilustrasi yang kadang mencerahkan imajinasi tapi kadang juga tambah nggak mau berhenti baca. Ilustrasi isi novel – surat-surat yang diterbangkan dengan balon perak ke apartemen Emina –KEKURANGAN– Ada di paragraf pertama saya. Banyak fast move jadi saya kadang harus baca ulang. Juga karena bahasanya yang njlimet, untungnya itu cuma terasa di awal karena setelah saya membaca lebih jauh saya mulai bisa beradaptasi dengan ceritanya Yang lainnya yang masih kurang yaitu misteri si stalker ngirim hyacinth dan surat-surat kuno. Kenapa? Kupikir itu ada kaitannya dengan maksud surat itu di tulis, ternyata nggak dijelaskan. Masih menjadi misteri hingga akhirnya saya selesai mereview. “Buku bekas punya lebih dari sekedar cerita yang tertulis di kertas-kertas di dalamnya. Ada cerita dalam dirinya.”—hlm. 146 Overall, saya sangat suka cerita ini. Dari misteri, menuju persahabatan, percintaan, nostalgia, dikasih twist yang bikin syok, terus antiklimaks yang bikin senyum-senyum. Complicated banget! Ish Abel nyebelin! RECOMMENDATION Bagi kalian yang suka cerita roman berbau misteri, cerita bertema full-blown romance, kalian wajib baca karya sastra satu ini! Kualitas terjamin nomor satu karena pengarang terkenal telah memperoleh penghargaan sastra di mana-mana. –SSSSTTTT!!!– Ketika saya tahu tentang fobia yang dihadapi Abel, seketika pikiran saya langsung melayang dengan hubungan Abel-Emina. Kalau mereka saling jatuh cinta, what will happen? Mereka nggak mungkin saling menyentuh. Bikin greget kan? “Yang lebih menakutkan daripada apa pun yang kita takutkan adalah kalau kita terus-terusan merasa takut.”—hlm. 136 QUOTES “Kematian hanya mengambil satu dari mereka. Masalahnya, yang ditinggal masih berusaha mengejarnya, berharap kematian mau mengembalikan apa yang ia ambil.”—hlm. 1 “Penampilan, bagi orang dewasa, itu seperti baju untuk manusia transparan—membuat orang sadar kalau mereka ada.”—hlm. 41 “Bukannya menemukan orang yang bersedia menghabiskan waktu untuk mendengarkan kamu itu lebih penting daripada memaksakan diri untuk dilihat orang yang bahkan nggak peduli?”—hlm. 43 “Jangan pernah membaca karena ingin dianggap pintar; bacalah karena kamu mau membaca, dan dengan sendirinya kamu akan jadi pintar.”—hlm. 72 “Persepolis is a ruin, but it’s beautiful.”—hlm. 153 “Kamu alasan dia pulang ke sini.”—hlm. 160 “Karena kamu bukan keluarga saya! Kalau saya berbuat bodoh sekali saja, saya bisa dengan mudah kehilangan kamu, dan saya nggak mau kehilangan kamu!”—hlm. 170 “Ketika seorang lelaki tidak dikenal memegang tanganmu dan mengajakmu berlari, berlarilah dan jangan pernah lepaskan dia.”—hlm. 178 “Cara bertemu yang luar biasa menunjukkan kesempatan untuk mengalami sesuatu yang luar biasa.”—hlm. 178 “Luka dari masa kecil itu lebih sulit disembuhkan daripada yang kamu dapat setelah dewasa.”—hlm. 200 “Ini rumit. Menyatakan perasaan itu kerjaan anak SMA dan angakatan 80â€Č-an ke bawah. Zaman sekarang, orang-orang menyatakan perasaan secara tersirat.”—hlm. 202 “Le premier verre est aussi doux que la vie, le deuxiĂšme est aussi fort que l’amour, le troisiĂšme est aussi amer que la mort.”—hlm. 207 “Berkat dia, saya jadi mencintai diri sendiri; karena dalam hati saya, dalam setiap hari yang saya lalui, ada dirinya.”—hlm. 233 “YĂ”i yuĂĄn wĂș fĂšn.”—hlm. 248 Jembatan Intan Jakarta sekarang Source google Terima kasih kepada kak Alvina Ayuningtyas atas hadiah giveaway-nya 😚 ï»żKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Identitas Buku Judul Buku Jakarta Sebelum PagiPengarang Ziggy ZezsyazeoviennazabrizkiePenerbit PT Gramedia Pustaka UtamaTanggal Terbit 24 Agustus 2022ISBN 9786020664811Tebal Halaman 257 halamanLebar 13,5 cmPanjang cmBerat 0,22 kgSinopsis Buku Emina menerima selembar surat tanpa nama pengirim yang diikatkan pada balon berwarna perak. Juga setangkai bunga hyacinth biru. Tidak ada tanda-tanda yang terang, selain seorang stalker yang telah mengintai hidup Emina. Hingga semuanya bermuara pada sosok Abel yang aneh dan misterius. Pertemuan dan kedekatannya membawa ke relung-relung rahasia, sekaligus menyusuri tempat-tempat di Jakarta yang kini menjadi sangat berbeda. Isi Resensi Buku Isi dari cerita Jakarta Sebelum Pagi berlatar belakang seorang perempuan bernama Emina yang penasaran akan pengirim surat-surat misterius dari seseorang yang tidak ia kenal. Menerima surat itu tidak membuat Emina takut atau merasa khawatir, tetapi malah membuat dirinya penasaran. Dan ia pun berusaha mencari tahu siapa dan mengapa pengirimnya mengirimkan surat-surat menyajikan alur cerita yang mengagumkan dan membuat pembaca merasa ikut dalam perjalanan mencari sang stalker dan isi dari surat-surat misterius dari novel Jakarta Sebelum Pagi 1. Judul novel yang unik karena “Jakarta Sebelum Pagi” pada awal membaca judul akan menebak tentang cerita bagaimana keadaan Jakarta sebelum pagi menjelang, akan tetapi sangat berbeda ketika sudah membaca Cover buku memiliki warna yang sangat lucu dan memiliki ilustrasi yang bersangkutan dengan cerita di Memiliki gaya bahasa yang unik. 1 2 Lihat Book Selengkapnya

resensi novel jakarta sebelum pagi