🖼️ Macam Genotipe Dengan Dua Sifat Beda Pada F2 Berjumlah

2Apabila dua pasang gen yang tidak bertaut terdapat dalam hibrida, nisbah fenotip pada F2 adalah . 3.Uji silang dihibrida menghasilkan nisbah 1:1:1:1. 4.Makin banyak jumlah gen (pasangan alel) makin banyak jumlah kelas fenotip dan genotip pada F2. Persilangantersebut merupakan persilangan dua individu dengan dua sifat beda, ialah bentuk biji dan warna biji. Keturunan pada F2 adalah sebagai berikut : B : bulat, dominan terhadap keriput b : keriput K : kuning, dominan terhadap hijau k : hijau Persilangan Dua Individu dengan Tiga Sifat Beda (Trihibrid) Trihibrid adalah persilangan dua Jikaada sedang mencari Macam Genotipe Dengan Dua Sifat Beda Pada F2 Berjumlah. 05 Bab V Dihybrid Heredity Dan Trihybrid Heredity. Admin dari blog Terkait Perbedaan 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait macam genotipe dengan dua sifat beda pada f2 berjumlah dibawah ini. 9c Stupa 2019 1 Pewarisan Sifat. Sumber dari Keduaindividu tersebut mempunyai genotipe yang tidak dimiliki oleh kedua induknya, sehingga individu tersebut disebut sebagai individu baru (bastar konstan). Individu tersebut memiliki genotipe yang homozigot dan sifat itu muncul akibat perpaduan sifat kedua induknya. Persilangandua sifat beda pada keturunan F-2 nya menghasilkan perbandingan fenotip 9 : 3:4. Persilangan antara galur murni berbunga ungu dengan galur murni berbunga putih menghasilkan keturunan F1 berjumlah 40 tanaman. Satu tanaman F1 dibiarkan menyerbuk sendiri dan menghasilkan tanaman F2, dari 80 tanaman F2 ini yang berwarna ungu ada Macamgenotipe dengan dua sifat beda pada F2 berjumlah. a. 3 b. 4 c. 9 d. 16 Iklan Jawaban terverifikasi ahli 4.6 /5 237 gustanika Macam genotipe dengan 2 sifat beda pada F2 berjumlah c. 9 Saya kasih contoh juga sekalian kenapa bisa 9. Ini persilangan dua sifat beda albino-normal dan rambut keriting-lurus. Penyimpanganperbandingan fenotipe F1 pada persilangan dengan dua sifat beda, misalnya dari 9 : 3 : 3 : 1 menjadi 9 : 3 : 4 disebut . A. pindah silang B. hipostasis C. epistasis D. polimeri E. krip 39 Faktor penentu sifat pada makhluk hidup adalah . a. Genotipe b. Gen c. kromosom d. nukleus 40. Ilmu yang mempelajari tentang penurunan sifat makhluk hidup disebut . a. Euthenika b. Teratologi c. Genetika d. Embryologi 41. Seorang anak lahir dari rahim ibunya. Oleh karena itu, sifat yang dimilikinya selalu . a. lebih banyak Penyilanganmonohibrid yang sesuai dengan hukum Mendel menghasilkan tiga macam genotipe pada . SEBAB. Penyilangan monohibrid dengan sifat dominansi tidak sempurna akan menghasilkan tiga fenotipe pada . A. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat . 0% found this document useful 0 votes822 views10 pagesOriginal TitlePerbandingan Genotipe dan Fenotipe pada KeturunanCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes822 views10 pagesPerbandingan Genotipe Dan Fenotipe Pada KeturunanOriginal TitlePerbandingan Genotipe dan Fenotipe pada KeturunanJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Video PEWARISAN SIFAT BAGIAN 2 - PERBEDAAN GENOTIP DAN FENOTIP IsiPerbedaan Utama - Genotipe vs FenotipApa itu Genotipe?Apa itu Phenotype?Perbedaan Antara Genotipe dan Fenotip Genotipe dan fenotipe adalah istilah yang digunakan untuk membedakan antara susunan genetik individu dan gen mana yang harus diekspresikan masing-masing. Genotipe adalah set gen lengkap dari suatu organisme. Ketika beberapa gen ini diekspresikan tergantung pada kondisi lingkungan, fitur karakteristik dari organisme tertentu dapat diamati. Karakter yang dapat diamati ini disebut sebagai fenotip. Bagian dari fenotipe yang tidak terlihat dapat diamati dalam uji biokimia. Jadi, itu perbedaan utama antara genotipe dan fenotipe adalah itu genotipe adalah susunan genetik individu dan fenotipe adalah karakteristik yang terlihat dari gen yang diekspresikan di bawah pengaruh lingkungan. Artikel ini mempelajari, 1. Apa itu Genotipe - Definisi, Fitur, Contoh2. Apa itu Fenotip - Definisi, Fitur, Contoh3. Apa perbedaan antara Genotipe dan Fenotip Apa itu Genotipe? Genotipe adalah kumpulan gen lengkap yang dibawa oleh organisme tertentu. Jadi, itu adalah bagian dari sekuens genom atau susunan genetik organisme itu. Genotipe membawa instruksi untuk pengembangan dan fungsi sel. Oleh karena itu, ini disebut sebagai "cetak biru" sel. Instruksi-instruksi ini ditulis dengan bantuan kode genetik. Genotipe adalah salah satu faktor yang menentukan karakteristik, penampilan, dan perilaku organisme tertentu. Penampilan dan perilaku dapat diubah oleh faktor epigenetik dan faktor lingkungan yang diwariskan. Oleh karena itu, dua orang yang membawa genotipe yang sama dapat berbeda dalam karakteristik yang dapat diamati. Namun, genotipe diwarisi melalui keturunan melalui reproduksi. Dalam organisme poliploid, genotipe sifat tertentu ditentukan oleh kombinasi alel. Alel-alel ini bisa homozigot atau heterozigot untuk lokus. Alel juga dapat bersifat dominan atau resesif tergantung pada fenotipe yang dipamerkan. Alel dihasilkan oleh variasi Single nucleotide Polymorphism SNP yang terjadi pada gen. Gambar 1 Genotipe bunga Mendel Tiga genotipe, BB, Bb dan bb, menentukan warna bunga pada tanaman kacang seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Fenotip dominan untuk warna bunga adalah ungu; putih adalah fenotip resesif. Dengan demikian, alel dominan diidentifikasi sebagai B sedangkan alel resesif diidentifikasi sebagai b. Sebagian besar genotipe mengikuti warisan Mendel. Penentuan genotipe suatu organisme disebut sebagai genotip. Suatu uji genotip dapat meliputi PCR, RFLP, hibridisasi asam nukleat, sekuensing DNA atau teknik microarray DNA. Apa itu Phenotype? Fenotip adalah manifestasi fisik dari suatu organisme, termasuk struktur, fungsi dan perilaku yang dapat diamati. Genotipe suatu organisme menentukan molekulnya, makromolekul, sel, metabolisme, pemanfaatan energi, organ, jaringan, refleks, dan perilaku. Genotipe, bersama dengan dua faktor lain faktor epigenetik dan lingkungan, menentukan fenotipe organisme tertentu. Sederhananya, fenotipe adalah apa yang Anda lihat atau ekspresi gen yang dapat diamati yang bergabung dengan pengaruh lingkungan. Terjadinya lebih dari satu fenotip untuk sifat morfologis tertentu disebut sebagai polimorfisme fenotipik. Gambar 2 Fenotip bunga Digitalis purpurea Variasi fenotipik bunga di Digitalis purpurea ditunjukkan dalam Gambar 2. Variasi ini berkontribusi pada evolusi melalui seleksi alam. Dengan demikian, susunan genetik suatu organisme dapat diubah melalui seleksi alam. Kumpulan sifat-sifat ini disebut fenom sedangkan studi tentang fenome disebut sebagai phenomics. Beberapa fenotip dari susunan genetik tidak terlihat. Mereka dapat diidentifikasi dengan menggunakan teknik molekuler biologis atau biokimia seperti Western blotting, SDS-PAGE dan tes enzimatik. Golongan darah manusia adalah contoh fenotip yang tergabung pada tingkat sel. Struktur yang dibangun seperti jaring burung, kotak larva lalat caddis dan bendungan berang-berang adalah contoh dari fenotipe yang diperluas. Perbedaan Antara Genotipe dan Fenotip Definisi Genotip Ini adalah susunan genetik dari suatu organisme. Fenotip Ini adalah sifat morfologi, biokimia dan fisiologis, perilaku dan produk dari perilaku suatu organisme. Pengamatan Genotip Genotipe dapat ditentukan dengan mengamati DNA dengan metode genotip. Fenotip Fenotip dapat ditentukan dengan mengamati karakter luar. Ketergantungan Genotip Genotipe sepenuhnya tergantung pada urutan gen. Fenotip Fenotip tergantung pada genotipe dan faktor lingkungan. Warisan Genotip Itu diwarisi oleh keturunannya. Fenotip Itu tidak diwarisi oleh keturunannya. Tapi, seleksi alam dapat mengubah susunan genetik. Konten Genotip Ini terdiri dari semua informasi turun-temurun yang merupakan gen yang diekspresikan dan ditekan. Fenotip Ini hanya terdiri dari gen yang diekspresikan. Contohnya Genotip Gen yang bertanggung jawab atas warna mata, warna rambut, tinggi, dll. Fenotip Mata warna biru, hijau dan coklat, rambut hitam, coklat atau merah, tinggi variabel Kesimpulan Fenotip bergantung pada urutan gen penyandi. Tapi, ekspresi gen itu lagi tergantung pada faktor lingkungan. Ekspresi gen yang dimodifikasi ini, oleh lingkungan, secara konsekuen menghasilkan fenotipnya. Jika suatu organisme tertentu rentan terhadap suatu penyakit dengan susunan genetiknya, beberapa gejala penyakit dapat divisualisasikan pada organisme sebagai fenotip. Dengan demikian, penyakit ini dapat diidentifikasi dengan pengamatan fisiologis atau bahkan biokimiawi. Oleh karena itu, perbedaan utama antara genotipe dan fenotip adalah dalam perbedaan karakteristik organisme. Referensi1. Penurunan atau pewarisan sifat dari induk atau tetua kepada generasi keturunan berikutnya disebut inheritansi inheritance. Peristiwa pewarisan sifat tersebut mengikuti pola-pola tertentu yaitu pola-pola hereditas Latin heres atau ahli waris. Hukum Mendel merupakan Hukum Hereditas yang menjelaskan prinsip-prinsip penurunan sifat pada organisme. Mendel diakui sebagai Bapak Genetika karena dianggap sebagai penemu prinsip dasar penurunan sifat hereditas yang sering dikenal dengan hukum Mendel. A. Hukum I Mendel Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi yang menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet, terjadi pemisahan alel secara acak The Law of Segregation of Allelic Genes. Dalam percobaannya, Mendel menanam tanaman kacang ercis Pisum sativum dan memeriksa keturunan-keturunannya. Hasil penyilangan menunjukkan bahwa sifat dari dua induk tidak muncul sekaligus hanya satu sifat. Kacang kapri berbunga merah yang disilangkan dengan kacang kapri berbunga putih menghasilkan kacang kapri berbunga merah. Berarti warna merah dominan terhadap warna putih, atau warna putih resesif terhadap warna merah. Alel dominan yaitu gen penentu sifat yang menutupi sifat pasangannya alel resesif , dan ditulis dengan huruf besar dalam contoh di atas, warna merah bersifat dominan dan ditulis sebagai M. Alel resesif yaitu alel penentu sifat yang ditutupi oleh sifat pasangannya alel dominan, dan ditulis dengan huruf kecil dalam contoh di atas, warna putih bersifat resesif dan ditulis sebagai m. Selanjutnya, Mendel menyilangkan sesama F1 yang berbunga merah. Keturunan generasi kedua F2nya terdiri dari tanaman berbunga merah dan tanaman berbunga putih dengan rasio perbandingan 3 1. Berdasarkan penelitiannya, Mendel menyusun beberapa hipotesa sebagai berikut Sepasang gen dari induk jantan dan induk betina berperan dalam mengendalikan setiap sifat pada keturunannya. Setiap alel anggota dari sepasang gen menunjukkan bentuk alternatif sesamanya. Misalnya warna merah dengan putih, atau biji bulat dengan biji keriput. Pasangan alel berbeda yang terdapat bersama–sama dalam satu individu tanaman, terdiri dari alel yang merupakan faktor dominan dan faktor resesif. Faktor dominan akan menutupi faktor resesif. Pada saat pembentukan gamet meiosis, masing-masing alel memisah secara bebas. Selanjutnya, penggabungan gamet terjadi secara acak. Individu murni mempunyai pasangan sifat alel yang sama yaitu dominan saja, atau resesif saja. Setelah diuji berkali-kali ternyata hasil penelitian Mendel tetap, sehingga hipotesis Mendel ditetapkan sebagai Hukum Mendel yang pokok, yaitu Hukum Mendel I Hukum Segregasi. 1. Persilangan Monohibrida Persilangan monohibrida adalah perkawinan 2 individu dengan satu sifat beda yang mencolok. Persilangan monohibrida dapat terjadi pada tumbuhan, hewan maupun manusia. Sebagai langkah awal dalam mempelajari persilangan monohibrida, berikut ini akan dijelaskan tentang istilah-istilah yang sering digunakan dalam persilangan. 1. Parental PInduk jantan dan betina yang mengadakan perkawinan/persilangan. Parental disebut juga orang tua/tetua 2. Filial FIndividu hasil persilangan, disebut juga keturunan/zuriat. Keturuanan pertama diberi simbol F1, keturunan kedua diberi simbol F2, dst. 3. HibridHasil persilangan dari dua individu dengan sifat beda 4. DominanSifat yang menang, sifat ini menggunakan simbol huruf besar misalnya HH halus, KK kuning. 5. HibridHasil persilangan dari dua individu dengan sifat beda 6. DominanSifat yang menang, sifat ini menggunakan simbol huruf besar misalnya HH halus, KK kuning. 7. ResesifSifat yang kalah, diberi simbol huruf kecil misalnya hh kasar, kk hijau. 8. IntermedietSifat di antara dominan dan resesif misalnya merah adalah dominan simbol M, sedangkan putih resesif simbol m maka merah muda adalah intermediet simbol Mm. 9. GenotipeMerupakan sifat yang ditentukan oleh gen. Misalnya MM, Mm. 10. FenotipeSifat yang muncul dari luar karena adanya akibat dari hubungan antara faktor genotipe dan lingkungannya. 11. HomozigotMerupakan bentuk dari gen yang sama pada pasangan kromosom homolog, misalnya gen K mempunyai alel k sehingga gen dan alel ditulis KK dan kk. 12. HeterozigotKebalikan dari homozigot yaitu individu yang mempunyai pasangan gen dan alel yang tidak sama. Misalnya, kulit halus dominan simbol H dan kulit kasar simbol h resesif. Maka Hh adalah heterozigot. 13. AlelBentuk alternatif suatu gen yang menempati lokus yang sama dengan pasangan kromosom homolog misalnya gen B memiliki alel b sehingga gen dan alel dapat ditulis BB atau Bb. Persilangan monohibrida pada tumbuhan dapat dilakukan misalnya pada buncis berbiji bulat dengan buncis berbiji keriput, buncis dengan biji warna kuning disilangkan dengan biji warna hijau, buncis berbunga merah dengan buncis berbunga putih, dan seterusnya. Hasil Persilangan dengan Satu Sifat Beda Persilangan Monohibrida Sifat Beda Induk = Parental PSifat dan Banyak Individu yang DihasilkanPerbandingan Jumlah F2 Keturunan I F1Keturunan II F2 Biji bulat X keriput Semua bulat keriput2,961 Biji kuning X hijau Semua kuning hijau3,011 Bunga merah X putih Semua merah705 merah 224 putih3,151 Polong gembung X kurus. Semua gembung882 gembung 299 kurus2,951 Polong hijau X kurus. Semua hijau428 hijau 152 kuning1,821 Bunga aksial X terminal Semua aksial651 aksial 207 terminal3,141 Batang panjang X pendek Semua panjang787 panjang 177 pendek2,841 Persilangan monohibrida pada hewan dapat dipelajari pada persilangan antara marmot dengan rambut normal hitam dan marmot dengan rambut albino. Berikut ini adalah persilangan antara kedua marmot tersebut. P ♀AA hitamX♂aa albino Gamet Aa F1 Aa hitam F2 Gamet Aa A AA hitamAa hitam a Aa hitamaa albino Catatan Alel A = menyebabkan terbentuknya melanin pigmen pemberi warna Alel a = menghambat terbentuknya melanin Dari hasil persilangan monohibrida sebelumnya, perbandingan fenotip antara marmot rambut hitam dengan albino adalah 1 AA 2 Aa 1 aa atau 3 hitam 1 albino. 2. Sifat Intermediet Ketika mencoba menyilangkan bunga pukul empat Mirabilis jalapa merah dan putih menghasilkan keturunan F1 merah muda. Setelah dilakukan persilangan sesama F1 ternyata menghasilkan keturunan F2 yaitu merah, merah muda, dan putih dengan perbandingan 1 2 1. Dari hasil percobaan tampak dihasilkan keturunan dengan perpaduan sifat dari kedua induknya yaitu merah muda, warna ini disebut dengan sifat intermediet. Warna tersebut terjadi karena dominasi yang tidak sempurna dari warna merah tetapi masih menampakkan tanda warna merah dominan terhadap warna putih. Parental Fenotipe♀merahXputih♂ GenotipeMMmm Gametmm F1 Fenotipemerah muda GenotipeMm F1 x F2 FenotipeMmxMm GametM, mM, m F2 Gamet Mm M MM merahMm merah muda m Mm merah mudamm putih Dari diagram dan tabel dapat dilihat perbandingan fenotipe dan F2 adalah 1 2 1 = merah merah muda putih, sedangkan perbandingan genotipenya F2 dapat dilihat 1 2 1 = MM Mm mm B. Hukum Mendel II Pada saat periode yang sama Mendel menyelidiki pewarisan, ia juga menyilangkan tanaman ercis yang berbeda dalam dua sifat, persilangan ini dinamakan persilangan dihibrid. Mendel menyilangkan varietas ercis berbiji bulat berwarna kuning dengan varietes ercis berbiji keriput berwarna hijau. Keturunan pertama F1 menghasilkan keturunan berbiji bulat warna kuning. Kemudian Mendel menyilangkan antara F1 yang menghasilkan keturunan F2 sebagai berikut 315 varietas ercis berbiji bulat kuning 101 varietas ercis berbiji keriput kuning 108 varietas ercis berbiji bulat hijau 32 varietas ercis berbiji keriput hijau Jika kita amati perbandingan antara tanaman tersebut yaitu perbandingan antara tanaman bulat kuning keriput kuning bulat hijau keriput hijau = 9 3 3 1. Parental 1 FenotipeKacang ercis berbiji bulat warna kuningXKacang ercis berbiji keriput warna hijau GenotipeBBKKbbkk GametBkbk F1 FenotipeBulat kuning GenotipeBbKk Parental 2 GenotipeBbKkxBbKk GametBK Bk bK bkBK Bk bK bk F2 Gamet BKBkbKbk BK BBKK 1 bulat kuningBBKk 2 bulat kuningBbKK 3 bulat kuningBbKk 4 bulat kuning Bk BBKk 5 bulat kuningBBkk 6 bulat hijauBbKk 7 bulat kuningBbkk 8 bulat hijau bK BbKK 9 bulat kuningBbKk 10 bulat kuningbbKK 11 keruput kuningbbKk 12 keriput kuning bk BbKk 13 bulat kuningBbkk 14 bulat hijaubbKk 15 keriput kuningbbkk 16 keriput hijau Pada bagan di atas dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut. Pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13 dihasilkan tanaman varietas ercis berbiji bulat kuning yang jumlahnya ada 9. Pada nomor 6, 8, 14 dihasilkan tanaman varietas ercis berbiji bulat hijau yang berjumlah 3. Pada nomor 11, 12, 15 dihasilkan tanaman varietas ercis keriput kuning yang berjumlah 3. Pada nomor 16 dihasilkan tanaman varietas ercis berbiji keriput hijau yang berjumlah 1. Sehingga perbandingannya menghasilkan bulat kuning bulat hijau keriput kuning keriput hijau = 9 3 3 1. Kotak nomor 6, yaitu varietas ercis berbiji bulat hijau dengan nomor 11 yaitu varietas ercis berbiji keriput kuning. Kedua individu tersebut mempunyai genotipe yang tidak dimiliki oleh kedua induknya, sehingga individu tersebut disebut sebagai individu baru bastar konstan. Individu tersebut memiliki genotipe yang homozigot dan sifat itu muncul akibat perpaduan sifat kedua induknya. Gen yang telah terpisah tersebut akan bergabung dengan gen dari induk lain pada saat perkawinan. Penggabungan tersebut terjadi secara acak dan bebas. Pada perkawinan ini tampak jelas bahwa gen-gen dapat berpasangan membentuk kombinasi yang beragam. Maka hal tersebut dikenal dengan Hukum II Mendel atau Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas The Law Independent Assortment of Genes. Hal tersebut dituangkan dalam Hukum II Mendel yang berbunyi “Bila individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka akan diturunkan sifat yang sepasang tak tergantung dari pasangan sifat yang lain. Persilangan Lebih dari Dua Sifat Beda Kemungkinan genotipe dan fenotipe pada F2 dalam persilangan monohibrid gamet yang terbentuk pada F1 ada 2 macam dan fenotipenya ada 2 macam dengan perbandingan 3 1. Pada perbandingan dihibrida gamet yang terbentuk pada F1 sebanyak 4 macam dan fenotipe sebanyak 4 macam dengan perbandingan 9 3 3 1. Jika kita melakukan persilangan dengan tiga sifat beda trihibrid akan menghasilkan gamet sebanyak 8 macam. Dengan demikian F2 akan menghasilkan sebanyak 64 keturunan atau 82. Perhatikan contoh berikut ini. P1TTBBMMttbbmm Bulu Tebal, Paruh Besar, Ekor PanjangBulu Tipis, Paruh Kecil, Ekor Pendek GTBPtb F1TtBb Bulu Tebal, Paruh Besar,Ekor Panjang P2TtBbPpTtBbPp GTBP TBp TbP Tbp tBP tBp tbP tbpTBP TBp TbP Tbp tBP tBp tbP tbp F2 TBPTBpTbPTbptBPtBptbPtbp TBPTTBBPPTTBBPpTTBbPPTTBbPpTtBBPPTtBBPpTtBbPPTtBbPp TBpTTBBPpTTBBppTTBbPpTTBbppTTBBPpTtBBppTtBbPpTtBbpp TbPTTBbPPTTBbPpTTbbPPTTbbPpTTBbPPTtBbPpTtbbPPTtbbPp TbpTTBbPpTTBbppTTbbPpTTbbppTtBbPpTtBbppTtbbPpTtbbpp tBPTtBBPPTtBBPpTtBbPPTtBbPpttBBPPttBBPpttBbPPttBbPp tBpTtBBPpTtBBppTtBbPpTtBbppttBBPpttBBppttBbPpttBbpp tbPTtBbPPTtBbPpTtbbPPTtbbPpttBbPPttBbPpttbbPPttbbPp tbpTtBbPpTtBbppTtbbPpTtbbppttBbPpttBbppttbbPpttbbpp Hubungan antara Jumlah Sifat Beda dengan Banyaknya Macam Gamet F1 dan Perbandingan F2 Jumlah Sifat Beda Jumlah Macam GametJumlah Macam Genotipe F2Kemungkinan Fenotipe F2Perbandingan Fenotipe F2 1 21 = 2323 1 2 22 = 4949 3 3 1 3 23 = 827827 9 9 9 3 3 3 1 n 2n3n2n3n dst

macam genotipe dengan dua sifat beda pada f2 berjumlah