🦏 Juz 26 Tentang Allah Akan Menggoncangkan Langit Dan Bumi
KitabSuci Al-Qur'an Digital Online 30 Juz dengan terjemahan Bahasa Indonesia dan fitur MP3 yang dapat didengarkan setiap suratnya, dan juga per ayat secara GRATIS pada server IIX. Dalil-dalil tentang Allah Yang Maha Esa dengan menerngkan kejadian langit dan bumi, turunnya hujan, berlayarnya kapal di lautan dengan aman dan sebagainya; Allah
KursiNya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar. Ayat kursi adalah salah satu ayat yang ada di dalam Al-Qur'an yang masuk ke dalam Surat Al-Baqarah ayat ke-255 dan berada pada juz ketiga. Walaupun bacaan ayat ini cukup panjang, namun banyak umat islam yang mampu menghafalnya
Padawaktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya (Matius 24:29-30). sebab kuasa-kuasa langit akan goncang (Lukas 21:25-26). Pembicaraan tentang damai dan keamanan adalah tanda
KonteksKejadian 1:26. Kejadian pasal 1 dan 2 berisi garis besar kisah penciptaan alam semesta, bumi, dan makhluk hidup di bumi. Semua ciptaan Yehuwa itu mengagumkan, tapi di bumi, ciptaan Allah yang paling luar biasa adalah manusia. Setelah Yehuwa selesai menciptakan segala sesuatu, Dia "melihat bahwa semua yang Dia buat sangat baik".
SurahAsy-Syura terdiri dari 53 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, dan diturunkan setelah surah Fussilat. Dinamai "Asy-Syura" (musyawarat) diambil dari kata "Syura" yang terdapat pada ayat ke-38 surah ini.Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa musyawarah adalah salah satu dasar pemerintahan Islam.. Dinamai juga "Haa Miim 'Ain Siin Qaaf" karena surah ini dimulai dengan huruf-huruf hijaiyyah
Pengetahuanmanusia tentang benda langit semakin luas dengan semakin majunya teknologi yang ada. Allah yang telah menciptakan alam semesta, memberikan isyarat kepada manusia akan tanda-tanda kebesaran-Nya di dalam al-Qur'an. Dalam dimensi ilmu pengetahuan, al-Qur'an telah memberi ilmu mengenai fenomena jagat raya dan membantu pikiran
TerjemahanArti Surah Asy Syura Dalam Bahasa Indonesia. Surah yang ke-42 dalam Al Qur'an dan terdiri dari 53 ayat. الشورى Asy Syura - Musyawarah 42:1 Haa Miim. 42:2 'Ain Siin Qaaf. 42:3 Demikianlah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, mewahyukan kepada kamu dan kepada orang-orang sebelum kamu. 42:4 Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada di langit dan []
akandatang, dan yang sekarang. Meskipun demikian, ia berpendapat bahwa tidaklah ghaib dari pengetahuan-Nya apa saja yang ada di langit dan di bumi kendati sekicil atom. Hanya saja, Dia mengetahui hal-hal yang juz'i individual/partikular dengan (pengetahuan) semacam (pengetahuan) kulli/umum.5 Al-Ghazali mempunyai kesimpulan bahwa maksud
ReadJuz 30 of the Qur'an which begins at Surah Naba v.1 and ends at Nas v.6 (includes translation, transliteration, arabic and audio). Juz 26 . Ha Meem. حم . 27 . Juz 27 . Qala Fama Khatbukum. قَالَ فَمَا خَطْبُكُم . 28 . In the name of Allah, the Entirely Merciful, the Especially Merciful.
. Download Kejadian 11—”Pada Mulanya Allah Menciptakan Langit dan Bumi” ”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”—Kejadian 11. Arti Kejadian 11 Ada dua hal penting yang bisa dipelajari dari kata-kata pembuka dalam Alkitab. Pertama, ”langit dan bumi”, atau alam semesta ini, punya permulaan. Kedua, semuanya diciptakan oleh Allah.—Wahyu 411. Alkitab tidak memberi tahu kapan Allah menciptakan alam semesta atau bagaimana caranya. Tapi, Alkitab menjelaskan bahwa Allah menciptakan alam semesta dengan ”kekuatan-Nya yang sangat besar dan tenaga-Nya yang luar biasa”.—Yesaya 4026. Kata ”menciptakan” berasal dari kata Ibrani yang hanya dipakai untuk Allah. a Di Alkitab, hanya Allah Yehuwa b yang disebut sebagai Pencipta.—Yesaya 425; 4518. Konteks Kejadian 11 Ini adalah ayat pertama dalam kisah penciptaan di Kejadian pasal 1 dan 2. Kejadian 11 sampai 24 menceritakan dengan singkat apa saja yang Allah lakukan sewaktu menciptakan bumi dan segala isinya, termasuk pria dan wanita pertama. Setelah itu, Alkitab menceritakan lebih jauh bagaimana pria dan wanita itu diciptakan.—Kejadian 27-25. Menurut buku Kejadian, penciptaan berlangsung selama enam ”hari”. Ini bukan hari yang lamanya 24 jam, tapi jangka waktu yang lamanya tidak diketahui. Di Alkitab, satu ”hari” tidak selalu berarti 24 jam. Misalnya, di Kejadian 24 dikatakan, ”Pada waktu semuanya diciptakan.” Lalu, ini diulangi dengan kata-kata ”Pada hari Allah Yehuwa membuat bumi dan langit.” Jadi di sini, kata ”hari” dan ”waktu” punya arti yang sama. Selain itu, ayat ini menyebut keenam hari penciptaan sebagai satu ”hari” saja. Pendapat yang Salah tentang Kejadian 11 Pendapat yang salah Allah baru menciptakan alam semesta ini ribuan tahun yang lalu. Faktanya Alkitab tidak mengatakan kapan alam semesta ini diciptakan. Kata-kata di Kejadian 11 tidak bertentangan dengan pendapat para ahli bahwa alam semesta ini sudah berumur miliaran tahun. c Pendapat yang salah Kejadian 11 menunjukkan bahwa Allah itu Tritunggal, karena di ayat ini, kata Ibrani untuk ”Allah” berbentuk jamak. Faktanya Kata Ibrani untuk ”Allah”, yaitu Elohim, ditulis dalam bentuk jamak untuk menunjukkan kemuliaan dan keagungan, bukan untuk menunjukkan jumlah. New Catholic Encyclopedia mengakui bahwa meskipun kata Elohim di Kejadian 11 berbentuk jamak, ”kata kerjanya selalu berbentuk tunggal, jadi bentuk jamak itu pasti menunjukkan keagungan, bukan jumlah”.—Edisi Kedua, Jilid 6, halaman 272. Baca Kejadian pasal 1 serta catatan kaki dan referensi silangnya.
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ ٱجْتُثَّتْ مِن فَوْقِ ٱلْأَرْضِ مَا لَهَا مِن قَرَارٍ Arab-Latin Wa maṡalu kalimatin khabīṡating kasyajaratin khabīṡatinijtuṡṡat min fauqil-arḍi mā lahā ming qarārArtinya Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap tegak sedikitpun. Ibrahim 25 ✵ Ibrahim 27 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Mendalam Terkait Dengan Surat Ibrahim Ayat 26 Paragraf di atas merupakan Surat Ibrahim Ayat 26 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran mendalam dari ayat ini. Diketemukan berbagai penjabaran dari berbagai mufassirin terkait kandungan surat Ibrahim ayat 26, sebagiannya seperti terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan perumpamaan kalimat yang buruk, yaitu kalimat kekafiran, layaknya pohon yang buruk untuk dimakan dan dirasakan, yaitu pohon hanzhal. Pohon ini roboh dari permukaan tanah, di karenakan akar-akarnya tertanam dekat dengan permukaan tanah, tidak memiliki akar yang kokoh, dan tidak ada cabang yang menjulang tinggi. Demikian pula orang kafir, ia tidak memiliki keteguhan pada dirinya dan tidak ada kebaikan padanya, dan tidak ada amal shalihnya yang diangkat kepada Allah.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram26. Sedangkan kalimat syirik yang buruk adalah seperti pohon yang buruk, pohon Ḥanẓal yang tercerabut dari akarnya, tidak kokoh di atas tanah, tidak menjulang ke angkasa, ia mati dan dihancurkan oleh angin. Kalimat kekufuran berakhir dengan kehancuran, tidak membawa naik amal baik pelakunya kepada Allah.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah26. Sedangkan perumpamaan kalimat kekafiran seperti pohon handzal yang rasanya sangat tidak enak, akarnya tercabut karena tidak kokoh dan tidak jauh masuk ke dalam tanah sehingga tidak dapat tegak. Demikianlah kalimat kekafiran yang tidak akan kekal dan pasti akan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah26. وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ Dan perumpamaan kalimat yang buruk Yakni kalimat kekafiran, dan segala perkataan yang mengandung keburukan. كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍseperti pohon yang buruk Terdapat pendapat mengatakan itu merupakan pohon sejenis labu yang berasa pahit. اجْتُثَّتْ مِن فَوْقِ الْأَرْضِyang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi Yakni yang tercabut dari akarnya sehingga menjadi kering dan dan terbawa oleh hembusan angin. مَا لَهَا مِن قَرَارٍtidak dapat tetap tegak sedikitpun Yakni tidak dapat tegak di tanah, demikianlah kalimat kekafiran dan keburukan, kesudahannya adalah kemusnahan. dan orang kafir serta kalimat kekafiran tidak memiliki keteguhan dan tidak memdatangkan kebaikan sama sekali, dan tidak mengundang ucapan dan perbuatan baik.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaSeorang mutadabbir berkata saat aku menunaikan shalat subuh hari ini bersama jamaah sang imam membaca surah Ibrahim, kemudian setelah selesai aku termenung sejenak mentadabburi ayat yang dibacakan oleh sang imam { وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الْأَرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ } "Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap tegak sedikitpun" dan ayat yang menurutku paling membuat ku takjub adalah { ۞ أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعْمَتَ اللَّهِ كُفْرًا وَأَحَلُّوا قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ } "Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?" seakan-akan ayat-ayat ini baru saja diturunkan semalam, begitu agungnya al-qur'an.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah26. Dan kata-kata yang keji adalah kata-kata ingkar dan kata-kata yang mengajak kepada keburukan dan kemahdharatan, seperti pohon yang buruk, yaitu sejenis tanaman labu yang dipetik dan dicabut akarnya dari permukaan tanah karena akarnya hanya menempel sedikit di permukaan tanah, tidak menancap, dan tidak tersisa apapun setelah dipanen. Seperti itulah perumpamaan kata-kata ingkar dan keburukan yang berakhir pada ketiadaanMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahPerumpamaan kalimah yang buruk} kalimat kemusyrikan {seperti pohon yang buruk} seperti tanaman labu {akar-akarnya telah dicabut} dicabut {dari permukaan bumi, dan tidak dapat tegak} tegak di atas bumi📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H26. Kemudian Allah menyebutkan lawannya, yaitu kalimat al-Kufr perkataan kekufuran dan cabang-cabangnya. Allah berfirman, “Dan perumpamaan kalimat yang buruk adalah seperti pohon yang buruk”, untuk dimakan dan dirasakan, ia merupakan pohon Handzhal dan pohon yang serupa lainnya “yang telah dicabut dengan akar-akarnya”, yakni pohon ini telah dicabut “dari permukaan bumi; tidak dapat tetap tegak sedikit pun, tidak ada keteguhan, tidak ada akar yang menahannya dan tidak ada buah bagus yang dihasilkannya. Bahkan kalaupun ada buahnya, tapi jenis buah yang jelek. Demikian pula kalimat kekufuran dan kemaksiatan. Tidak ada keteguhan yang bermanfaat dalam hati, tidak menghasilkan melainkan ucapan buruk, dan amalan keji. Orangnya pun justru terancam bahaya olehnya. Tidak mendapatkan manfaat darinya. Amalan shalih darinya tidak melaju naik kepada Allah. Tidak memberinya manfaat kepada dirinya, dan orang lain pun tidak merasakan manfaatnya.📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid NabawiMakna kata كَلِمَةٍ خَبِيثَةٖ kalimatin khabitsah “yaitu perkataan kufur. كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ kasyajaratin khabitsah “bagai pohon yang buruk.” Yaitu hanzhalah. ٱجۡتُثَّتۡ ujtutstsat tercabut dari akar-akarnya. Makna ayat Firman-Nya وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٖ “Dan perumpamaan kalimat yang buruk,” perkataan kufur yang ada pada hati seorang kafir. كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ “seperti pohon yang buruk” yaitu buah hanzhalah, rasanya pahit, tidak bermanfaat, tidak memiliki akar yang kuat, dan tidak pula memiliki cabang yang menjulang ke langit. ٱجۡتُثَّتۡ yaitu dicabut dari akar-akarnya مِن فَوۡقِ ٱلۡأَرۡضِ مَا لَهَا مِن قَرَارٖ “dari permukaan bumi, tidak mempunyai tempat menetap.” Yaitu tidak punya akar yang kuat, tidak berbuah kecuali menghasilkan buah yang pahit, tidak enak rasanya, dan tidak berkah. Pelajaran dari ayat • Perbandingan antara iman dan kufur, kalimat tauhid dan kufur, dan hasil dari keduanya berupa kebaikan dan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Ibrahim ayat 26 Yaitu kalimat kalimat kufur dan cabang-cabangnya. Misalnya pohon hanzhalah sejenis labu yang pahit rasanya. Demikian pula kalimat kufur dan maksiat itu, tidak kokoh, tidak bercabang ke atas dan tidak berkah. Pelakunya tidak mendapatkan manfaat darinya, bahkan mendapatkan bahaya, amalnya tidak naik kepada Allah, tidak memberi manfaat bagi pelakunya apalagi orang lain.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ibrahim Ayat 26Dan perumpamaan kalimat yang buruk kalimat kufur seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dengan sangat mudah dari permukaan bumi. Akar pohon itu tercerabut sehingga tidak lagi dapat menopangnya supaya dapat tetap tegak berdiri sedikit pun seperti sedia kala. Demikianlah, orang kafir tidak mempunyai keyakinan yang kuat dalam hati dan tidak ada amal darinya yang akan diterima oleh Allah. Allah meneguhkan hati orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh, yaitu kesaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusan Allah, dalam kehidupan mereka di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dari jalan kebenaran, dan Allah berbuat apa saja yang dia kehendaki, seperti memberi hidayah kepada orang mukmin dan membiarkan sesat orang yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beberapa penjabaran dari banyak mufassir mengenai isi dan arti surat Ibrahim ayat 26 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa manfaat untuk ummat. Sokonglah syi'ar kami dengan memberi backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Tersering Dilihat Terdapat ratusan topik yang tersering dilihat, seperti surat/ayat Al-Kahfi 1-10, An-Naziat, Al-Qari’ah, Az-Zumar 53, An-Nashr, Al-Ma’idah 3. Ada pula Al-Lahab, Bismillah, An-Nisa 59, Al-Ashr, Yusuf, Quraisy. Al-Kahfi 1-10An-NaziatAl-Qari’ahAz-Zumar 53An-NashrAl-Ma’idah 3Al-LahabBismillahAn-Nisa 59Al-AshrYusufQuraisy Pencarian surat 1 ayat 15, artinya al fatihah, surat 12 ayat 13, al hujurat 6, tulisan bismillah Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Tuhan yang patut untuk disembah dan ditaati itu Dialah Allah yang menciptakan dan memberikan karunia berupa segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatan-mu, kemudian bersamaan dengan penciptaan bumi dengan segala manfaatnya, kehendak Dia menuju ke penciptaan langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit yang sangat beraturan, baik yang tampak olehmu maupun yang tidak. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Ilmu Allah mencakup segala ini menegaskan peringatan Allah swt yang tersebut pada ayat-ayat yang lalu yaitu Allah telah menganugerahkan karunia yang besar kepada manusia, menciptakan langit dan bumi untuk manusia, untuk diambil manfaatnya, sehingga manusia dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan agar manusia berbakti kepada Allah penciptanya, kepada keluarga dan masyarakat. Kalimat "Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit" memberi pengertian bahwa Allah menciptakan bumi dan segala isinya untuk manusia, Allah telah menciptakan langit lalu Allah menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah Kemudian Dia menuju ke langit dan langit itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa." Keduanya menjawab, "Kami datang dengan patuh." Fussilat/41 11 Jadi langit pertama yang diciptakan Allah sebelum menciptakan bumi waktu itu masih berupa asap tebal yang gemulung dan suhunya panas sekali. Keduanya yaitu langit dan bumi. Dipanggil maksudnya ditetapkan ketentuan dan proses pekerjaannya oleh Allah supaya bekerjasama secara sinergi dan mewujudkan alam yang harmonis. Pada ayat 29 ini dijelaskan bahwa Allah menyempurnakan langit yang satu dan masih berupa asap itu menjadi tujuh langit. Angka tujuh dalam bahasa Arab dapat berarti enam tambah satu, bisa juga berarti banyak sekali lebih sekadar enam tambah satu. Jika kita mengambil arti yang pertama enam tambah satu maka berarti Allah menjadikan langit yang tadinya satu lapis menjadi tujuh lapis, atau Allah menjadikan benda langit yang tadinya hanya satu menjadi tujuh benda langit. Tiap-tiap benda langit ini beredar mengelilingi matahari menurut jalannya pada garis edar yang tetap sehingga tidak ada yang berbenturan. Tetapi matahari hanya berputar dan beredar pada garis porosnya saja karena matahari menjadi pusat dalam sistem tata surya ini. Sungguh Allah Mahakaya dan Mahabijaksana mengatur alam yang besar dan luas ini. Dalam pemahaman astronomi, langit adalah seluruh ruang angkasa semesta, yang di dalamnya ada berbagai benda langit termasuk matahari, bumi, planet-planet, galaksi-galaksi, supercluster, dan sebagainya. Hal ini dikemukakan oleh Allah di dalam Surah al-Mulk/67 5, yang artinya ¦Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat langit dunia dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa Neraka yang menyala-nyala¦al-Mulk/67 5 Jadi, langit yang berisi bintang-bintang itu memang disebut sebagai langit dunia. Itulah langit yang kita kenal selama ini. Dan itu pula yang dipelajari oleh para ahli astronomi selama ini, yang diduga diameternya sekitar 30 miliar tahun cahaya. Dan mengandung trilyunan benda langit dalam skala tak berhingga. Namun demikian, ternyata Allah menyebut langit yang demikian besar dan dahsyat itu baru sebagian dari langit dunia, dan mungkin langit pertama. Maka dimanakah letak langit kedua sampai ke tujuh? Sejauh ini belum ada temuan ilmiah "yang tidak dicari-cari" mengenai hubungan antara angka tujuh dan "langit" yang dalam dunia ilmu pengetahuan dikenal dengan alam semesta. Memang ada beberapa skala benda langit, misalnya pada satu tata-surya solar system ada "matahari" bintang yang menjadi pusat tata-surya yang bersangkutan dan ada planet beserta satelitnya. Milyaran tatasurya membentuk galaksi. Milyaran galaksi membentuk alam semesta. Ini baru enam, untuk menjadikannya tujuh, bisa saja ditambah dengan dimensi alam semesta, yaitu bahwa seluruh alam ini berisikan sejumlah alam semesta. Jadi ada tujuh dimensi dalam alam, dan ini mungkin yang dimaksud dengan langit yang tujuh lapis. Tetapi masalahnya adalah dalam perjalanan miraj Nabi Muhammad saw, beliau melalui lapis demi lapis dari langit itu secara serial, dari lapis pertama, ke lapis kedua dan seterusnya sampai lapis ketujuh dan akhirnya keluar alam makhluk menuju Sidratil-Muntaha. Jadi lapis demi lapis langit itu seperti kue lapis yang berurutan, dari dalam lapisan pertama sampai ke lapisan ketujuh. Kenyataan ini berbeda dengan temuan ilmiah. T. Djamaluddin, salah seorang astronom Indonesia, yang cenderung memahami "tujuh langit" sebagai benda-benda langit yang tak terhitung jumlahnya dan bukan berlapis-lapis. Dalam bahasa Arab, bilangan tujuh biasanya dipakai untuk menggambarkan jumlah yang sangat banyak. Di sisi lain tujuh langit, kemungkinan adalah tujuh lapisan-lapisan atmosfer yang dekat dengan bumi ini yaitu 1 Troposphere Troposfer, 2 Tropopause Tropopaus, 3 Stratosphere Stratosfer, 4 Stratopause Stratopaus, 5 Mesosphere Mesofer, 6 Mesopause Mesopause, dan 7 Thermosphere Termosfer. Pembagian ini berdasarkan temperatur suhu tiap-tiap lapis atmosfer dan jaraknya dari permukaan bumi. Lapisan-lapisan tersebut bersifat kokoh dalam pengertian menyeliputi dan melindungi bola bumi kita secara kokoh karena adanya gaya gravitasi bumi. Lihat pula tafsir ilmiah Surah ar-Ra'd/13 2, Surah an-Naba'/78 12. Dalam tafsir Surah ar-Ra'd/13 2 dijelaskan pembagian lapisan atmosfer sedikit berbeda dengan yang dijelaskan di sini, dimana Ionosfer dan Eksosfer disatukan dalam Termosfer. Namun apabila pengertian tujuh langit dalam hal ini dikaitkan dengan Mi'raj Nabi Muhammad saw, nampaknya kurang tepat. Tujuh langit mungkin pula dapat ditafsirkan sebagai Tujuh Dimensi Ruang-Waktu dalam Kaluza-Klein Theory KKT. Dalam ilmu Fisika terdapat empat 4 Gaya Fundamental yang ada di jagad raya ini, yaitu Gaya Elektromagnetik, Gaya Nuklir Lemah, Gaya Nuklir Kuat, dan Gaya Gravitasi. Jika ke-empat Gaya ini terbentuk dari Ledakan Besar Big Bang dari suatu Singularity, maka mestinya ke-empat gaya ini dahulunya 'menyatu sebagai Satu Gaya Tunggal Grand Unified Force, ini yang dikenal dalam Grand Unified Theory GUT, Teori Ketersatuan Agung. KKT menjelaskan bahwa untuk dapat menerangkan ketersatuan gaya-gaya yang empat itu, maka adanya geometri ruang-waktu yang kita berada di dalamnya sekarang ini tidaklah cukup. Geometri ruang-waktu yang kita berada di dalamnya sekarang ini hanya mampu menjelaskan sedikit tentang gaya-gaya Elektromagnetik dan dalam beberapa hal Gaya Gravitasi. Untuk bisa menjelaskan keempat gaya tersebut, maka KKT menyatakan harus ada tujuh dimensi ruang-waktu time-space dimensions yang lain. Dengan demikian bersama empat dimensi yang sudah dikenal, yaitu garis, bidang, ruang dan waktu; maka total dimensi ada sebelas dimensi 11 dimensi. Pernyataan ini berbasiskan pada perhitungan Matematika-Fisika. Berbasiskan pada KKT ini para scientists telah mampu pula menghitung 'garis tengah salah satu dimensi ruang-waktu itu, yaitu sebesar 10-32 cm, jadi dimensi itu sangat kecil sekali. Dengan demikian, tidaklah mungkin dengan instrument yang ada sekarang ini kita dapat menembus tujuh dimensi ruang-waktu yang lain itu. Kaluza-Klein Theory telah memberikan gambaran adanya Tujuh Dimensi Ruang-Waktu, yang kesemuanya ini akan mengokohkan geometri jagad-raya dengan empat gaya-gaya fundamentalnya. Mungkinkah tujuh langit tersebut adalah tujuh dimensi ruang-waktu menurut Kaluza-Klein Theory? Wallahu a'lam bis-sawab. Pada akhir ayat Allah menyebutkan, "Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu", maksudnya bahwa alam semesta ini diatur dengan hukum-hukum Allah, baik benda itu kecil maupun besar, tampak atau tidak tampak. Semuanya diatur, dikuasai dan diketahui oleh Allah. Ayat ini mengisyaratkan agar manusia menuntut ilmu untuk memikirkan segala macam ciptaan Allah, sehingga dapat menambah iman dan memurnikan ketaatannya kepada Allah.
juz 26 tentang allah akan menggoncangkan langit dan bumi